Ya begitulah tema acara kemarin, tepatnya Ahad,
10 Juni 2018 bertepatan dengan 25 Ramadhan 1439H, di Yayasan Syafa’atul Quran, salah
satu Yayasan yang didirikan di Bojongsari, Depok.
Rasa syukur kami ucapkan karna Allah memberikan
kami kesempatan untuk hadir dan berbagi serta mendapatkan kebahagian dari
senyum-senyum menawan malaikat kecil yang ada di sana.
Alhamdulillah, semua ini atas izinNya, acara
yang di create kurang dari 3 hari alhamdulillah terealisasikan, terimakasih
atas orang-orang baik yang ikut berpartisipasi pada acara ini. Adapun rincian
dari donasi yang terkumpul adalah sebagai berikut :
Sedikit berbeda dari konsep-konsep bakti social
pada umumnya, yang biasa di balut dengan dongeng (karna memang dongeng yang
disukai anak-anak), tapi kini kami hadir dengan segudang harapan agar mereka
memiliki mimpi besar, agar kelak mereka bisa bermanfaat untuk orang lain.
Terdapat sesi mimpi dan profesi, di dalam sesi itu kami para panitia dan
relawan memperagakan beberapa profesi yang ada, agar kelak mereka termotivasi.
Ya, walaupun masih terbilang mereka masih kecil, tapi semoga suatu saat kami
menjadi salah satu alas an agar mereka bisa memiliki mimpi.
Lagi-lagi aku banyak belajar dari mereka, aku
ingin sedikit bercerita tentang salah satu anak di Yayasan tersebut, sebut saja
Maya, ya aku belajar tegar darinya. Mengapa? Ketika diri ini sedang melantunkan
Puisi berjudul Pernah (Karya ku sendiri yang sengaja ku persembahkan untuk
acara ini) tak sedikit dari peserta, panitia dan relawan meneteskan air mata.
Tapi berbeda dengan Maya, dia menanyakan kepada salah satu teman saya yang
kebetulan turut menetes kan air mata kala itu “Kakak kenapa nangis? Aku jadi
inget ayah”, ya dengan begitu polos adik itu berkata seperti itu. Tapi ia lontarkan
dengan penuh rasa tegar, tergetar hati ini akan ketegaran yang ia hadapi. Kamu
hebat dik, kelak kamu yang akan membuat orangtuamu tersenyum di syurgaNya. Maafkan
kakak yang masih hadir dengan hati lemah yang mudah menetes kan airmata ketika
musibah datang, tidak seperti dirimu yang begitu tegar.
Terimakasih Allah, atas rasa rindu yang telah menepi saat diri ini melihat senyum-senyum malaikat kecilmu. Membuat diri ini semakin merefleksikan diri akan apa saja yang telah aku lakukan di muka bumi ini?
Terimakasih atas semua donatur, panitia serta relawan yang telah membuat langit tersenyum pada sore itu :)
Selamat Bermimpi! Kalau punya mimpi ya minta sama Allah. Yakin! Allah sesuai prasangka hambaNya. Allah mendengar hajat-hajat hambaNya. Jangan takut bermimpi 'gila', realistis perlu, tapi percaya akan kuasaNya jauh lebih perlu. Karna apa-apa yang kadang tidak bisa kita bayangkan untuk di realisasikan tapi dengan keyakinan, Allah lah yang akan mempermudah itu semua. Allah yang akan mengabulkannya. Tinggal bagaiamana ikhtiar dan kedekatan kita kepadaNya.